TUGAS
INDIVIDU
TUGAS MATA KULIAH
PAEDAGOGI
WAWANCARA GURU
OLEH :
TIKA
RAMADHANI FITRI 10
-018
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
T.A. GENAP 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
Peningkatan mutu pendidikan selalu menjadi isu
sentral dalam penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional. Upaya peningkatan
kualitas pendidikan ini menjadi salah satu strategi pokok selain pemerataan kesempatan
dan akses pendidikan serta peningkatan relevansi dan efisiensi (Natsir, 2002:
1, Mulyasa, 2009: 8).
Berbicara mengenai kualitas Berbicara mengenai
kualitas pendidikan maka tak akan lepas dari peningkatan kompetensi dan
profesionalitas guru. Guru merupakan unsure utama dalam keseluruhan proses
pendidikan dan di setiap jenjang pendidikan, khususnya di tingkat institusional
dan instruksional. Tanpa guru, pendidikan hanya akan menjadi slogan muluk
karena segala bentuk kebijakan dan dan program pada akhirnya akan ditentukan
oleh kinerja pihak yang berada di garis terdepan yaitu guru. Guru menjadi titik
sentral dan awal dari semua pembangunan pendidikan. Pada umumnya para ahli
sepakat bahwa guru merupakan sosok kunci
yang
memberikan kontribusi terbesar dalam pencapaian prestasi siswa.
Pembelajaran selalu melibatkan
hubungan antara pikiran seseorang atau sekelompok orang lainny. Disini guru
tidak sama dengan buku yang bisa “berbicara” atau sebuah piringan hitam animasi
yang bisa menyiarkan substansi pelajaran ke permisa yang tidak diketahui.
Hubungan tersebut adalah hubungan dua arah. Guru memberikan dan siswa menerima
bantuan dan bimbingan. Siswa adalah “subjek didik atau murid”, yaitu mereka
yang menerima dan mengikuti disiplin.
Setiap individu pernah merasakan
betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan. Sama halnya dengan saya yang
sudah mengikuti proses pendidikan dari saya TK,SD.SMP,SMA dan saat ini masih
duduk di bangku kuliah. Betapa hebatnya peran seorang tenaga pendidik dalam
memberiakan ilmu untuk masa depan saya dan orang-orang lain. Ia yang saya sapa
dengan “ibu” merupakan guru SD pada
salah satu sekolah islam swasta yang memiliki latar belakang pendidikan di
dunia perkulihan. Seorang guru yang telah memberikan kemampuan yang ia miliki
untuk dapat diterapkan bagi peserta didiknya. Ia mengajar sudah 5 tahun dan
memberikan seluruh kontribusi yang ia miliki untuk sekolah ditempat ia
mengabdi.
BAB
II
HASIL WAWANCARA
Insial
Guru SD IMS( Ibtihyah Madrasah Swasta) :
F
Jenis
Kelamin :
Perempuan
Lama
Mengajar :
5 tahun
Wawancara :
06 April 2014, jam 19.00 Wib
Dari
proses wawancara yang saya lakukan dengan Guru Sd tersbut yaitu pandangan guru
tentang pendidikan memainkan peran penting mengapa ia memilh bidang pendidikan
sebagai suatu pengabadian bagi ia sejak lebih dari 5 tahun ini. Ia mengatakan
pendidikan saat ini cukup bagus dalam ranah pendidikan khususnya pendidikan
Sekolah Dasar. “Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, setiap
manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalm pendidikan”.
Jadi, dengan adanya program pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah dengan
dukungan dari para Guru dan Sekolah khususnya dalam hal mengembangkan pendidikan
buat seluruh anak Indonesia sudah cukup baik tetapi untuk didaerah-daerah
terpencil pendidikan masih sulit untuk di capai. Pendidikan itu nomor satu bagi
siapa saja dengan adanya pendidikan yang telah kita tempuh kita menjadi manusia
yang cerdas.
Motivasi
saya menjadi sorang guru tidak lepas dari keinginan saya untuk memajukan para
anak bangsa Indonesia tidak hanya berpendidikan Formal tetapi juga menerapkan
adanya pendidikan Islam dan pngetahuan agama untuk dapat mengimbangi dirinya
antara pendidikan dunia dan akhirat. “Saya
menjadi seorang guru merupakan impian saya sejak kecil karena saya ingin setiap
anak Indonesia mendapatkan hak pendidikan yang sama baik dari kalangan manapun”.
Untuk itu saya selalu iklhas menjalani pendidikan ini sebagai seorang pengajar karena saya ingin anak-anak Indonesia dapat
menjadi anak yang cerdas untuk bangsa kita. Ketika dikelas saya juga mengatakan
bahwa kita harus belajar sungguh-sungguh untuk mencapai masa depan”.
Sudut
Pandang ia sebagai seorag guru melihat peserta didik saat ini cukup baik dan
bangga karena banyak anak Indonesia yang mampu bertarung dengan Negara lain
baik seperti Olimpiade yang saat ini Indonesia mendapat peringat yang cukup
baik. Seperti halnya ditempat ia mengajar, ia berhasil menerapkan sistem pembelajaran
bersama antara Guru dan Murid untuk dapat mempermudah murid memahami isi materi
yang diberikan. Ia juga menerapkan sistem diskusi diluar jam sekolah setelah ia
selesai mengajar, alasannya yaitu ia ingin agar para anak-anak didiknya dapat
memimpin bangsa dan menjadi siswa yang berprestasi dan cerdas. Ia juga
mengatakan bahwa peserta didik saat ini kita harus pandai-pandai mendekatinya
apalagi anak SD yang masih sulit untuk kita mmebuat ia tenang dengan situasi
belajar yang fektif buat peserta didik teersebut.Peserta didik semua ada siswa
yang pintar dan cerdas untuk itu kita harus mampu membuat peserta didik menjadi
manusia yang cerdas dalam dunia pendidikan yang saat ini sudah semakin canggih
dan berkembang.
Filosofi
ia sebagai seorang pengajar tidak lain dan tidak bukan sebagai seorang guru yaitu
“selagi kita bisa memberian ilmu kepada siapa pun untuk pendidikan kita berikan
lah yang terbaik buat pendidikan dengan penuh rasa ikhlas dan sepenuh hati
menjalaninya”
Pendekatannya dalam mengajar ia menggunakan
sistem student Centred dan Teacher centred pada awalnya tetapi karena ketentuan
pihak sekolah ia menggunkan sistem tematik yaitu menekankan pada keterlibatan
siswa dalam proses belajar secara aktif dalam pross pembelajaran, sehingga
siswa dapat memperoleh pngalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan
sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
BAB III
PEMBAHASAN
Menagajar merupakan seni dan ilmu
mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan
menggunkan media teretentu. Ilmu mengajar bisa dipelajari dimana pun dan kapan
pun baik individual, kelompok, maupun dilembagakan.
Badan Nasional Standar Profesional Pengajaran
di Amerika Serikat telah membuat rumusan yang baik tentang pengajaran, dimana
guru memfasilitasi peluang belajar siswa tidak hanya sekedar menempatkan
orang-orang muda dilingkungan edukatif, melainkan juga harus memotivasi mereka,
menangkap pikiran mereka dan hati mereka, serta melibatkan mereka aktif dalam
pembelajaran. Seorang guru juga harus menghargai perbedaan individu dan percaya
bahwa semua siswa dapat belajar, meskipun pada tingkat dan dengan cara yang
berbeda. Seorang guru belajar bagaimana mengenali gaya siswa dan berbagai cara
belajar yang berbeda.
Guru yang cerdas atau jenius yaitu
mencerminkan keterpelajaran integritas pribadi, dan kemampuan berkomunikasi
dengan siswa. Karakteristik pengajar yang cerdas integritas, setidaknya dalam
tiga makna yang terpisah yaitu pertama kejujuran yang tercemin dari prinsip
hidup dan keterusteerangan yang layak. Kedua, integritas berupa kelengkapan
atau kesatuan karakter, rasa percaya diri, dan identitas pribadi yang
menunjukkan diri sebagai guru yang hebat. Ketiga, kemampuan berkomunikasi
dengan siswa dan anak-anak muda merupakan karakteristik dari ketiga dari
seorang guru yang baik dan cerdas.
Kegiatan pemebelajaran yang baik menuntut
kehadiran guru yang baik. Berbeda guru berbeda pula karakter dan gayanya. Semua
guru harus menjadi guru yang baik. Ada 10 kualitas guru yang baik yaitu :
1. Confidence
atau keyakinan diri sendiri. Guru yang baik tetap memiliki kepercayaan diri,
meski sesekali merasakan kemunduran.
2. patience
atau kesabaran. Guru terbaik bisa membantu siswa yang mengalami gangguan
mental. Bukan berarti mereka harus, tetapi mereka begitu sabar, meski mungkin
bukan lagi menjadi tugas utamanya. Guru yang terbaik harus adalah mereka yang
bersedia terus menjelaskan, mengetahui, dan akhirnya menerima bahwa hal itu
masuk akal.
3. True
Compassion fot their students atau memiliki rasa kasih sayang sejati pada
siswanya. Guru terbaik peduli dengan siswa mereka sebagai individu dan ingin
membantunya.
4. Understanding
atau pemahaman. Guru yang baik memilikki pemahaman yang benar prima tentang
bagaimana mengajar. Mereka tidak memiliki teknik yang kaku dan bersikeras
menggunakannya, sehingga hal itu membantu kelancaran dan kemudahaan siswa
belajar.
5. The
ability to look at life in different way and to explain a topic in a different
way atau kemampuan melihat khidpan dengan cara yang berbeda dan mejlaskan topik
dengan cara yang berbeda.
6. Dedication
to excellience atau dedikasi untuk keunggulan. Guru yang baik memiliki
dedikasi dan menginginkan capaian yang terbaik dari siswa – siswanya dan diri
mereka sendiri.
7. Unwavering
Support atau teguh dalam mmeberikan
dukungan. Guru terbaik tahu bahwa setiap siswa dapat melakukan kegiatan belajar
dengan baik jika mereka memiliki guru yang tepat.
8. Willingness
to help student achive atau kesedihan untuk membantu siswa mencapai
prestasi. Guru terbaik adalah mereka yang tidak secara otomatis “berhenti
mengajar” ketika bel berbunyi.
9.Pride
in student’s accomplishments atau bangga atas prestasi siswa. Guru terbaik
sangat bangga dengan siswanya yang mendapatkan nilai yang baik atau memperoleh
kehormatandari masyarakat.
10. Passion
for life atau bergairah untuk hidup. Guru terbaik tidakk hanya tertarik
pada bidang tugasnya, melainkan juga mereka bersemangat tentang hal itu. Guru terbaik
juga semangat tentang hal – hal lainnya.
Dari proses wawncara yang saya lakukan
seorang guru harus memberiak yang terbaik bagi muridnya dalam menggembangkan
pendidika dan penuh rasa ikhlas terhadap pengajaran yang dilakukan. Setiap guru
harus mampu menerapkan Paedagogi modern seperti yang di berikan pada sistem
pengajaran sekolah IMS yiatu menggunaan sistem Paedagogi Modern. Beberapa
definisi yang terkait dengan paedagogi modern yaitu :
a. Pengajaran (teaching) yaitu teknik atau
metode kerja guru dalam mentransformasikan onten pengetahuan, merngsang,
mengawasi dan memfasilitasi pengembangan siswa.
b. Belajar (learning) yaitu proses siswa
mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan
pengetahuan serta keterampilan.
c. Hubungan mengajar dan belajar dengan
segala faktor lain yang tergamit mendorong minat paedagogi yaitu siswa
melakukan penelitian sederhana.
d. hubungan mengajar dan belajar berkaitan
dengan semua pengetahuan pada segala tahapan usia yaitu sebagaimana yang
dikembangkan dilembaga-lembaga formal dan non formal dalam masyrakat.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil wawancara yang saya lakukan yaitu
erlu adanya hubungan dua arah. Guru memberikan dan siswa menerima bantuan dan
bimbingan. Untuk itu sebagai staff pengajar seorang guru harus mampu menjadi
jembatan bagi murinya untuk pendidikan masa depan.
Seorang guru juga harus mampu menerapkan
sistem paedagogi yang baik untuk menjalin komunikasi dan keakraban dngan
peserta didik. Seorang guru berhaapan dengan siswa yang banyak da beragam baik
dari sikap dan gaya belajar yang berbeda juga.
Seorang guru juga harus mampu mendorong para
peserta didik untuk mau belajar demi masa depannya. Banyak yang mengakatan
bahwa megajar adalah sen. Tetapi banya juga yang percaya bahwa memposisikan
mengajar sebagai aktivitas “ilmiah” dapat diformalkan.
BAB V
SARAN
-
Guru harus
mampu menjadi sahabat bagi murid
-
Untuk dukungan
pihak sekolah perlu adanya pembelajaran untuk para guru sehingga bisa dapat
diterapkan dilingkungan sekolah. Pembelajaran yang dilakukan yaitu bagaimana
menjadi staff pengajar yang memiliki jiwa besar dalam mengajar
-
Untuk pemerintah
sendiri perlu adanya dukungan- dukungan yang diberikan untuk para sistem
pendidik agar mereka mampu meerapkan ilmu yang mereka miliki lebih dalam lagi.
-
Siswa sendiri
diharapkan lebih kreatif dalam menggembangkan peengetahuan dam menggali lagi
potensi belajarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Danim,
Sudarwan dan Khairil. 2013. Paedagogi,
Andragogi, dan Heutagogi. Bandung : ALFABETA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar