Selasa, 24 September 2013

1. Riri Amalia              10-003
2. Tika Ramadhani      10-018
3. Indah Kartika Dewi 10-108
4. Efrianty Sheila          10-119

Teori Gestalt
Empat teori dasar Gestalt :

1. Yang mestinya dipelajari ialah perilaku molar, bukan molecular. Jadi dalam kuliah online, yang dinilai itu bukan hanya jawaban peserta saja tapi kinerja peserta kuliah online dalam mengikuti proses kuliah online. Misalnya kinerja bagaimana menyusun jawaban sehingga menjadi jawaban yang mudah dipahami kemudiam mengetik dengan penulisan yang baik dan seberapa lama ia menjawab pertanyaan -pertanyaan.

2. Organisme merespon keseluruhan sensoris sensoris yang tersegregasi, ketimbang padastimuli spesifik atau kejadian-kejadian yang terpisah atau independen. Jadi dalam kuliah online, peserta tidak hanya merespon pada stimulus berupa pertanyaan yg harus dijawab. Tapi peserta merespon semua stimulus yg terkait, misalnya fasilitas internet dengan merespon stimulus tersebut mungkin kita akan mendapatkan jawaban yang tepat dengan mncari referensi lain misalnua menggunakan google.

3. Individu memahami aspek dari lingkungan sebagai organisasi stimuli, dan merespon berdasarkan persepsi tersebut. Misalnya, peserta kuliah online melihat teman2nya menjawab pertanyaan dengan cepat dan langsung di feedback. Dengan melihat seperti ini peserta akan mempersepsikan bahwa kalau kita cepat jawab pasti di feedback sehingga peserta juga akan terdorong untuk menjawab dengan cepat agar bisa di feedback.


4. Organisasi lingkungan sensoris adalah interaksi dinamis dari kekuatan -kekuatan di dalam struktur yang mempengaruhi persepsi individu. Misalnya, dalam mempersepsikam tentang kuliah online. Ada peserta yang menganggap kuliah online menyenangkan. Karena bisa santai, bisa mendapat referensi dan sambil istirahat di rumah. Mungkin hal ini karena peserta tersebut memiliki fasilitas yang lengkap sehingga mudah baginya melakukan kuliah online. Namun, bagi peserta yang mungkin harua ke warnet atau memiliki kesibukan-kesibukan lain, tentu ia mempersepsikan hal yang berbeda mengenai kuliah online. Karena persepsi kita dipengaruhi juga oleh apa yg terjadi pada kita.

Testimoni:
 Ini merupakan kuliah online yang mungkin sudah hampir 3 kali dilakukan dalam departemen pendidikan. Seru sih karena kuliah online ini membuat kita menjadi lebih tau bagaimana proses belajar yang dihadapi seperti saat ini seringnya mati lampu juga membuat kita belajar untuk dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya. kuliah online ini juga menarik karena setiap individu bebas untuk mengeluarkan pendapat dan pandanagn pribadi.. jadi, kuliah online kemarin juga dapat membantu proses belajar kita..semoga tetap diadakan kembali kuliah online ini. GREADT DAY!!!

Selasa, 17 September 2013

Hubungan Teori Kognitif dan Filsafat Konstruktivisme Sosial


Teori kognitif membahas mengenai proses belajar pada individu yang diawali dengan proses pencarian informasi, pengingatan, pengelolaan belajar, dan pemecahan masalah. 
Psikologi Gestalt yang merupakanperspektif kognitif awal, memandang perubahan di dalam persepsi sebagai kunci untuk belajar dalam pemecahan masalah. Teori pemrosesan informasi membahas mengenai langkah - langkah dasar yang diambil oleh individu untuk memperoleh, menyandikan, dan mengingat informasi.

Ada tiga poin utama dalam teori kognitif:
  1. Hal yang penting dalam pemrosesan informasi adalah sistem memori yg terorganisir dan pengetahuan sebelumnya.
  2. Pengelolaan info meliputi persepsi, pengkodean, pengkonstruksian makna dan pengambilan kembali dimana informasi mungkin ada di meori jangka panjang.
  3. Pemecahan masalah pada tiap orang berbeda terutama dalam analisis masalah dan cara penyelesaiannya.
Filsafat konstruktivis sosial memiliki tiga keyakinan umum mengenai belajar,yaitu:
  1. Definisi pengetahuan: produk dari setting belajar di kelas atau tempat dimana partisipan berada; produk dari penelitian tertentu yang tidak dapat dipisahkan dari aktifitas atau kejadian yang menghasilkan produk tersebut (Bredo, 1994; Dewey & Bentley, 1996).
  2. Definisi belajar: kognisi yang dibagi secara sosial yang merupakan proses dari menjadi anggota komunitas praktik belajar yang berkelanjutan (Lave, 1991); interaksi sosial yang mengkonstruksi konteks, pengetahuan, dan makna (Marshall, 1996).
  3. Lokus belajar: tidak terbatas pada pikiran individu(Marshall, 1996); terjadi di komunitas partisipan dan didistribusikan diantara sesama partisipan (Bredo, 1994).
Brdasarkan tiga keyakinan umum diatas mengenai suatu teori belajar, dapat kita simpulkan bahwa dalam teori belajar kognitif sudah mengandung keyakinan filsafat konstruktivis sosial dimana:
  • Teori belajar yang membahas mengenai pencarian informasi, pengingatan, pengelolaan dan pemecahan masalah berdasarkan informasi menjadikan informasi sebagai produk atau hasil dari suatu kegiatan belajar baik dalam setting belajar di kelas maupun dalam setting penelitian dimana informasi tersebut didapatkan.
  • Informasi yang didapatkan dari setting belajar ataupun penelitian tersebut dapat digunakan oleh masyarakat dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya agar dapat menjadi bagian dari lingkungan tersebut dimana informasi yang mereka miliki dapat memberi makna pada tiap interaksi yang dilakukan oleh individu.
  • Informasi yang didapatkan, diingat serta dikelola dengan baik oleh individu dapat digali kembali dan disebarluaskan atau didistribusikan kepada sesama individu dalam suatu kelompok dimana informasi tersebut menjadi suatu topik yang dapat dibahas dan diteliti lebih lanjut.

Selasa, 10 September 2013

BAB I TINJAUAN



            Belajar ( learning) adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat mengahdapi tugas yang kompleks. Hanya manusia yang memilki otak yang berkembang baik untuk digunakan melakukan tindakan yang memiliki tujuan (Goldberg, 2001). Diantara kemampuan itu adalah mengidentifikasi objek, merancang tujuan, menyusun rencana , mengorganisasikan sumber daya, dan memonitor konsekuensi. Sama hal nya ketika kita masih dalam tahap pembelajaran yang biasa dilakukan ketika kita menginjak usia 6 tahun yang mana proses pembelajaran belum seutuhnya kita miliki karena proses kognitif yang akan terus berkembang sampai kita dewasa. Proses kognitif tersebut akan berkembang sampai kita memahami dan dapat merencanakan, merancang, dan memonitor apa – apa saja yang kita butuhkan selama proses pembelajaran.
Aktivitas kognitif berkaitan dengan tiga aspek unik dari kecerdasan manusia. Pertama, amnusia mampu mempelajari penemuan , penciptaan, , dan ide- ide dari pemikir besar dan ilmuwan besar di masa lampau ( yang disebutkan sebagai pengalaman yang diwariskan;Vygotsky, 1924/1979). Kedua, individu mampu mengembangkan pengetahuan tentang tempat dan kejadian yang belum mereka alami secara personal melalui pengalaman orang lain.  Ketiga, manusia menyesuaikan lingkungan dengan diri mereka, bukan sekedar beradaptasi dengan lingkungan.
Peran belajar dalam kehidupan sehari – hari:
Pertama : bagi individu, studi tentang “belajar” dapat menjelaskan tentang pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan,tentang strategi untuk menjalankan peran di dunia,serta tentang sikap dan nilai yang memandu tindakan seseorang.
Kedua: belajar adalah penting bagi masyarakat. Salah satu tujuannya seperti dicatat oleh vygotsky (1924/ 1979), adalah mempelajari tentang nilai,bahasa dan perkembangan kultur – pengalaman yang diwariskan.
            Belajar juga merupakan basis untuk kemajuan masyarakat di masa depan. Perkembangan diciptakan oleh individu di dasari oleh kemampuan belajar mereka dan kapasitas mereka untuk menciptakan penemuan – penemuan baru yang di lanjutkan dari generasi ke generasi.
Apa kriteria untuk teori belajar?
            Satu aspek penting dari evaluasi teori belajar adalah menentukan sejauh mana teori memenuhi empat kriteria, tiga diantaranya mendeskripsikan komponen esensial dari suatu teori. Tujuan utama dari pengaplikasian kriteria tersebut adalah untuk menghindari “teori” yang hanya mengungkapkan pengetahuan umum yang sudah lama (van der Verr & Valsiber, 1991, h 2).
-          Kriteria
Clark Hull ( 1935), seorang teorities behavioral, mengidentifikasi tiga kriteria untuk setiap teori. Pertama adlah seperangkat asumsi yang eksplist yang merupakan keyakinan dasar teorities tentang suatu fenomena yang akan dibahas.

Apa fungsi teori belajar?
Teori yang baik harus memenuhi fungsi umum dan khusus yang berkaitan dengan belajar dan pembelajaran.
Fungsi umum :
Suppes ( 1974 ) mengidentifikasi empat fungsi yaitu :
1.      Sebagai kerangka untuk melakukan riset
2.      Memberikan kerangka penataan informasi yang spesifik
3.      Mengungkapkan kompleksitas dan kekaburan suatu kejadian
4.      Melahirkan wawasan baru tentang situasi
5.      Berguna sebagai penjelasan atas suatu kejadian.

Fungsi khusus:
1.      Sebagai pedemonan perencanaan instruksi
2.      Mengevaluasi produk untuk dipakai di kelas praktik belajar yang berlangsung
3.      Mengdiagnosa problem dan intruksi di kelas
4.      Mengevaluasi riset berdasarkan teori.

BAB I TINJAUAN



            Belajar ( learning) adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat mengahdapi tugas yang kompleks. Hanya manusia yang memilki otak yang berkembang baik untuk digunakan melakukan tindakan yang memiliki tujuan (Goldberg, 2001). Diantara kemampuan itu adalah mengidentifikasi objek, merancang tujuan, menyusun rencana , mengorganisasikan sumber daya, dan memonitor konsekuensi. Sama hal nya ketika kita masih dalam tahap pembelajaran yang biasa dilakukan ketika kita menginjak usia 6 tahun yang mana proses pembelajaran belum seutuhnya kita miliki karena proses kognitif yang akan terus berkembang sampai kita dewasa. Proses kognitif tersebut akan berkembang sampai kita memahami dan dapat merencanakan, merancang, dan memonitor apa – apa saja yang kita butuhkan selama proses pembelajaran.
Aktivitas kognitif berkaitan dengan tiga aspek unik dari kecerdasan manusia. Pertama, amnusia mampu mempelajari penemuan , penciptaan, , dan ide- ide dari pemikir besar dan ilmuwan besar di masa lampau ( yang disebutkan sebagai pengalaman yang diwariskan;Vygotsky, 1924/1979). Kedua, individu mampu mengembangkan pengetahuan tentang tempat dan kejadian yang belum mereka alami secara personal melalui pengalaman orang lain.  Ketiga, manusia menyesuaikan lingkungan dengan diri mereka, bukan sekedar beradaptasi dengan lingkungan.
Peran belajar dalam kehidupan sehari – hari:
Pertama : bagi individu, studi tentang “belajar” dapat menjelaskan tentang pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan,tentang strategi untuk menjalankan peran di dunia,serta tentang sikap dan nilai yang memandu tindakan seseorang.
Kedua: belajar adalah penting bagi masyarakat. Salah satu tujuannya seperti dicatat oleh vygotsky (1924/ 1979), adalah mempelajari tentang nilai,bahasa dan perkembangan kultur – pengalaman yang diwariskan.
            Belajar juga merupakan basis untuk kemajuan masyarakat di masa depan. Perkembangan diciptakan oleh individu di dasari oleh kemampuan belajar mereka dan kapasitas mereka untuk menciptakan penemuan – penemuan baru yang di lanjutkan dari generasi ke generasi.
Apa kriteria untuk teori belajar?
            Satu aspek penting dari evaluasi teori belajar adalah menentukan sejauh mana teori memenuhi empat kriteria, tiga diantaranya mendeskripsikan komponen esensial dari suatu teori. Tujuan utama dari pengaplikasian kriteria tersebut adalah untuk menghindari “teori” yang hanya mengungkapkan pengetahuan umum yang sudah lama (van der Verr & Valsiber, 1991, h 2).
-          Kriteria
Clark Hull ( 1935), seorang teorities behavioral, mengidentifikasi tiga kriteria untuk setiap teori. Pertama adlah seperangkat asumsi yang eksplist yang merupakan keyakinan dasar teorities tentang suatu fenomena yang akan dibahas.

Apa fungsi teori belajar?
Teori yang baik harus memenuhi fungsi umum dan khusus yang berkaitan dengan belajar dan pembelajaran.
Fungsi umum :
Suppes ( 1974 ) mengidentifikasi empat fungsi yaitu :
1.      Sebagai kerangka untuk melakukan riset
2.      Memberikan kerangka penataan informasi yang spesifik
3.      Mengungkapkan kompleksitas dan kekaburan suatu kejadian
4.      Melahirkan wawasan baru tentang situasi
5.      Berguna sebagai penjelasan atas suatu kejadian.

Fungsi khusus:
1.      Sebagai pedemonan perencanaan instruksi
2.      Mengevaluasi produk untuk dipakai di kelas praktik belajar yang berlangsung
3.      Mengdiagnosa problem dan intruksi di kelas
4.      Mengevaluasi riset berdasarkan teori.

BAB I TINJAUAN



            Belajar ( learning) adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat mengahdapi tugas yang kompleks. Hanya manusia yang memilki otak yang berkembang baik untuk digunakan melakukan tindakan yang memiliki tujuan (Goldberg, 2001). Diantara kemampuan itu adalah mengidentifikasi objek, merancang tujuan, menyusun rencana , mengorganisasikan sumber daya, dan memonitor konsekuensi. Sama hal nya ketika kita masih dalam tahap pembelajaran yang biasa dilakukan ketika kita menginjak usia 6 tahun yang mana proses pembelajaran belum seutuhnya kita miliki karena proses kognitif yang akan terus berkembang sampai kita dewasa. Proses kognitif tersebut akan berkembang sampai kita memahami dan dapat merencanakan, merancang, dan memonitor apa – apa saja yang kita butuhkan selama proses pembelajaran.
Aktivitas kognitif berkaitan dengan tiga aspek unik dari kecerdasan manusia. Pertama, amnusia mampu mempelajari penemuan , penciptaan, , dan ide- ide dari pemikir besar dan ilmuwan besar di masa lampau ( yang disebutkan sebagai pengalaman yang diwariskan;Vygotsky, 1924/1979). Kedua, individu mampu mengembangkan pengetahuan tentang tempat dan kejadian yang belum mereka alami secara personal melalui pengalaman orang lain.  Ketiga, manusia menyesuaikan lingkungan dengan diri mereka, bukan sekedar beradaptasi dengan lingkungan.
Peran belajar dalam kehidupan sehari – hari:
Pertama : bagi individu, studi tentang “belajar” dapat menjelaskan tentang pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan,tentang strategi untuk menjalankan peran di dunia,serta tentang sikap dan nilai yang memandu tindakan seseorang.
Kedua: belajar adalah penting bagi masyarakat. Salah satu tujuannya seperti dicatat oleh vygotsky (1924/ 1979), adalah mempelajari tentang nilai,bahasa dan perkembangan kultur – pengalaman yang diwariskan.
            Belajar juga merupakan basis untuk kemajuan masyarakat di masa depan. Perkembangan diciptakan oleh individu di dasari oleh kemampuan belajar mereka dan kapasitas mereka untuk menciptakan penemuan – penemuan baru yang di lanjutkan dari generasi ke generasi.
Apa kriteria untuk teori belajar?
            Satu aspek penting dari evaluasi teori belajar adalah menentukan sejauh mana teori memenuhi empat kriteria, tiga diantaranya mendeskripsikan komponen esensial dari suatu teori. Tujuan utama dari pengaplikasian kriteria tersebut adalah untuk menghindari “teori” yang hanya mengungkapkan pengetahuan umum yang sudah lama (van der Verr & Valsiber, 1991, h 2).
-          Kriteria
Clark Hull ( 1935), seorang teorities behavioral, mengidentifikasi tiga kriteria untuk setiap teori. Pertama adlah seperangkat asumsi yang eksplist yang merupakan keyakinan dasar teorities tentang suatu fenomena yang akan dibahas.

Apa fungsi teori belajar?
Teori yang baik harus memenuhi fungsi umum dan khusus yang berkaitan dengan belajar dan pembelajaran.
Fungsi umum :
Suppes ( 1974 ) mengidentifikasi empat fungsi yaitu :
1.      Sebagai kerangka untuk melakukan riset
2.      Memberikan kerangka penataan informasi yang spesifik
3.      Mengungkapkan kompleksitas dan kekaburan suatu kejadian
4.      Melahirkan wawasan baru tentang situasi
5.      Berguna sebagai penjelasan atas suatu kejadian.

Fungsi khusus:
1.      Sebagai pedemonan perencanaan instruksi
2.      Mengevaluasi produk untuk dipakai di kelas praktik belajar yang berlangsung
3.      Mengdiagnosa problem dan intruksi di kelas
4.      Mengevaluasi riset berdasarkan teori.