1. Riri Amalia 10-003
2. Tika Ramadhani 10-018
3. Indah Kartika Dewi 10-108
4. Efrianty Sheila 10-119
Teori Gestalt
Empat teori dasar Gestalt :
1. Yang mestinya dipelajari ialah perilaku molar, bukan molecular. Jadi
dalam kuliah online, yang dinilai itu bukan hanya jawaban peserta saja
tapi kinerja peserta kuliah online dalam mengikuti proses kuliah online.
Misalnya kinerja bagaimana menyusun jawaban sehingga menjadi jawaban
yang mudah dipahami kemudiam mengetik dengan penulisan yang baik dan
seberapa lama ia menjawab pertanyaan -pertanyaan.
2. Organisme merespon keseluruhan sensoris sensoris yang tersegregasi,
ketimbang padastimuli spesifik atau kejadian-kejadian yang terpisah atau
independen. Jadi dalam kuliah online, peserta tidak hanya merespon pada
stimulus berupa pertanyaan yg harus dijawab. Tapi peserta merespon
semua stimulus yg terkait, misalnya fasilitas internet dengan merespon
stimulus tersebut mungkin kita akan mendapatkan jawaban yang tepat
dengan mncari referensi lain misalnua menggunakan google.
3. Individu memahami aspek dari lingkungan sebagai organisasi stimuli,
dan merespon berdasarkan persepsi tersebut. Misalnya, peserta kuliah
online melihat teman2nya menjawab pertanyaan dengan cepat dan langsung
di feedback. Dengan melihat seperti ini peserta akan mempersepsikan
bahwa kalau kita cepat jawab pasti di feedback sehingga peserta juga
akan terdorong untuk menjawab dengan cepat agar bisa di feedback.
4. Organisasi lingkungan sensoris adalah interaksi dinamis dari kekuatan
-kekuatan di dalam struktur yang mempengaruhi persepsi individu.
Misalnya, dalam mempersepsikam tentang kuliah online. Ada peserta yang
menganggap kuliah online menyenangkan. Karena bisa santai, bisa mendapat
referensi dan sambil istirahat di rumah. Mungkin hal ini karena peserta
tersebut memiliki fasilitas yang lengkap sehingga mudah baginya
melakukan kuliah online. Namun, bagi peserta yang mungkin harua ke
warnet atau memiliki kesibukan-kesibukan lain, tentu ia mempersepsikan
hal yang berbeda mengenai kuliah online. Karena persepsi kita
dipengaruhi juga oleh apa yg terjadi pada kita.
Testimoni:
Ini merupakan kuliah online yang mungkin sudah hampir 3 kali dilakukan dalam departemen pendidikan. Seru sih karena kuliah online ini membuat kita menjadi lebih tau bagaimana proses belajar yang dihadapi seperti saat ini seringnya mati lampu juga membuat kita belajar untuk dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya. kuliah online ini juga menarik karena setiap individu bebas untuk mengeluarkan pendapat dan pandanagn pribadi.. jadi, kuliah online kemarin juga dapat membantu proses belajar kita..semoga tetap diadakan kembali kuliah online ini. GREADT DAY!!!
Selasa, 24 September 2013
Selasa, 17 September 2013
Hubungan Teori Kognitif dan Filsafat Konstruktivisme Sosial
Teori kognitif membahas mengenai proses belajar pada individu yang
diawali dengan proses pencarian informasi, pengingatan, pengelolaan
belajar, dan pemecahan masalah.
Psikologi Gestalt yang merupakanperspektif kognitif awal, memandang
perubahan di dalam persepsi sebagai kunci untuk belajar dalam pemecahan
masalah. Teori pemrosesan informasi membahas mengenai langkah - langkah
dasar yang diambil oleh individu untuk memperoleh, menyandikan, dan
mengingat informasi.
Ada tiga poin utama dalam teori kognitif:
- Hal yang penting dalam pemrosesan informasi adalah sistem memori yg terorganisir dan pengetahuan sebelumnya.
- Pengelolaan info meliputi persepsi, pengkodean, pengkonstruksian makna dan pengambilan kembali dimana informasi mungkin ada di meori jangka panjang.
- Pemecahan masalah pada tiap orang berbeda terutama dalam analisis masalah dan cara penyelesaiannya.
Filsafat konstruktivis sosial memiliki tiga keyakinan umum mengenai belajar,yaitu:
- Definisi pengetahuan: produk dari setting belajar di kelas atau tempat dimana partisipan berada; produk dari penelitian tertentu yang tidak dapat dipisahkan dari aktifitas atau kejadian yang menghasilkan produk tersebut (Bredo, 1994; Dewey & Bentley, 1996).
- Definisi belajar: kognisi yang dibagi secara sosial yang merupakan proses dari menjadi anggota komunitas praktik belajar yang berkelanjutan (Lave, 1991); interaksi sosial yang mengkonstruksi konteks, pengetahuan, dan makna (Marshall, 1996).
- Lokus belajar: tidak terbatas pada pikiran individu(Marshall, 1996); terjadi di komunitas partisipan dan didistribusikan diantara sesama partisipan (Bredo, 1994).
Brdasarkan tiga keyakinan umum diatas mengenai suatu teori belajar,
dapat kita simpulkan bahwa dalam teori belajar kognitif sudah mengandung
keyakinan filsafat konstruktivis sosial dimana:
- Teori belajar yang membahas mengenai pencarian informasi, pengingatan, pengelolaan dan pemecahan masalah berdasarkan informasi menjadikan informasi sebagai produk atau hasil dari suatu kegiatan belajar baik dalam setting belajar di kelas maupun dalam setting penelitian dimana informasi tersebut didapatkan.
- Informasi yang didapatkan dari setting belajar ataupun penelitian tersebut dapat digunakan oleh masyarakat dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya agar dapat menjadi bagian dari lingkungan tersebut dimana informasi yang mereka miliki dapat memberi makna pada tiap interaksi yang dilakukan oleh individu.
- Informasi yang didapatkan, diingat serta dikelola dengan baik oleh individu dapat digali kembali dan disebarluaskan atau didistribusikan kepada sesama individu dalam suatu kelompok dimana informasi tersebut menjadi suatu topik yang dapat dibahas dan diteliti lebih lanjut.
Selasa, 10 September 2013
BAB I TINJAUAN
Belajar ( learning) adalah proses
multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai
mereka mengalami kesulitan saat mengahdapi tugas yang kompleks. Hanya manusia
yang memilki otak yang berkembang baik untuk digunakan melakukan tindakan yang
memiliki tujuan (Goldberg, 2001). Diantara kemampuan itu adalah
mengidentifikasi objek, merancang tujuan, menyusun rencana , mengorganisasikan
sumber daya, dan memonitor konsekuensi. Sama hal nya ketika kita masih dalam
tahap pembelajaran yang biasa dilakukan ketika kita menginjak usia 6 tahun yang
mana proses pembelajaran belum seutuhnya kita miliki karena proses kognitif
yang akan terus berkembang sampai kita dewasa. Proses kognitif tersebut akan
berkembang sampai kita memahami dan dapat merencanakan, merancang, dan
memonitor apa – apa saja yang kita butuhkan selama proses pembelajaran.
Aktivitas
kognitif berkaitan dengan tiga aspek unik dari kecerdasan manusia. Pertama, amnusia
mampu mempelajari penemuan , penciptaan, , dan ide- ide dari pemikir besar dan
ilmuwan besar di masa lampau ( yang disebutkan sebagai pengalaman yang
diwariskan;Vygotsky, 1924/1979). Kedua, individu mampu mengembangkan
pengetahuan tentang tempat dan kejadian yang belum mereka alami secara personal
melalui pengalaman orang lain. Ketiga,
manusia menyesuaikan lingkungan dengan diri mereka, bukan sekedar beradaptasi
dengan lingkungan.
Peran belajar dalam kehidupan
sehari – hari:
Pertama
: bagi individu, studi tentang “belajar” dapat menjelaskan tentang pemerolehan
berbagai kemampuan dan keterampilan,tentang strategi untuk menjalankan peran di
dunia,serta tentang sikap dan nilai yang memandu tindakan seseorang.
Kedua:
belajar adalah penting bagi masyarakat. Salah satu tujuannya seperti dicatat
oleh vygotsky (1924/ 1979), adalah mempelajari tentang nilai,bahasa dan
perkembangan kultur – pengalaman yang diwariskan.
Belajar juga merupakan basis untuk
kemajuan masyarakat di masa depan. Perkembangan diciptakan oleh individu di
dasari oleh kemampuan belajar mereka dan kapasitas mereka untuk menciptakan
penemuan – penemuan baru yang di lanjutkan dari generasi ke generasi.
Apa kriteria untuk teori belajar?
Satu
aspek penting dari evaluasi teori belajar adalah menentukan sejauh mana teori
memenuhi empat kriteria, tiga diantaranya mendeskripsikan komponen esensial
dari suatu teori. Tujuan utama dari pengaplikasian kriteria tersebut adalah
untuk menghindari “teori” yang hanya mengungkapkan pengetahuan umum yang sudah
lama (van der Verr & Valsiber, 1991, h 2).
-
Kriteria
Clark
Hull ( 1935), seorang teorities behavioral, mengidentifikasi tiga kriteria
untuk setiap teori. Pertama adlah
seperangkat asumsi yang eksplist yang merupakan keyakinan dasar teorities
tentang suatu fenomena yang akan dibahas.
Apa fungsi teori
belajar?
Teori
yang baik harus memenuhi fungsi umum dan khusus yang berkaitan dengan belajar
dan pembelajaran.
Fungsi umum :
Suppes
( 1974 ) mengidentifikasi empat fungsi yaitu :
1. Sebagai
kerangka untuk melakukan riset
2. Memberikan
kerangka penataan informasi yang spesifik
3. Mengungkapkan
kompleksitas dan kekaburan suatu kejadian
4. Melahirkan
wawasan baru tentang situasi
5. Berguna
sebagai penjelasan atas suatu kejadian.
Fungsi khusus:
1. Sebagai
pedemonan perencanaan instruksi
2. Mengevaluasi
produk untuk dipakai di kelas praktik belajar yang berlangsung
3. Mengdiagnosa
problem dan intruksi di kelas
4. Mengevaluasi
riset berdasarkan teori.
BAB I TINJAUAN
Belajar ( learning) adalah proses
multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai
mereka mengalami kesulitan saat mengahdapi tugas yang kompleks. Hanya manusia
yang memilki otak yang berkembang baik untuk digunakan melakukan tindakan yang
memiliki tujuan (Goldberg, 2001). Diantara kemampuan itu adalah
mengidentifikasi objek, merancang tujuan, menyusun rencana , mengorganisasikan
sumber daya, dan memonitor konsekuensi. Sama hal nya ketika kita masih dalam
tahap pembelajaran yang biasa dilakukan ketika kita menginjak usia 6 tahun yang
mana proses pembelajaran belum seutuhnya kita miliki karena proses kognitif
yang akan terus berkembang sampai kita dewasa. Proses kognitif tersebut akan
berkembang sampai kita memahami dan dapat merencanakan, merancang, dan
memonitor apa – apa saja yang kita butuhkan selama proses pembelajaran.
Aktivitas
kognitif berkaitan dengan tiga aspek unik dari kecerdasan manusia. Pertama, amnusia
mampu mempelajari penemuan , penciptaan, , dan ide- ide dari pemikir besar dan
ilmuwan besar di masa lampau ( yang disebutkan sebagai pengalaman yang
diwariskan;Vygotsky, 1924/1979). Kedua, individu mampu mengembangkan
pengetahuan tentang tempat dan kejadian yang belum mereka alami secara personal
melalui pengalaman orang lain. Ketiga,
manusia menyesuaikan lingkungan dengan diri mereka, bukan sekedar beradaptasi
dengan lingkungan.
Peran belajar dalam kehidupan
sehari – hari:
Pertama
: bagi individu, studi tentang “belajar” dapat menjelaskan tentang pemerolehan
berbagai kemampuan dan keterampilan,tentang strategi untuk menjalankan peran di
dunia,serta tentang sikap dan nilai yang memandu tindakan seseorang.
Kedua:
belajar adalah penting bagi masyarakat. Salah satu tujuannya seperti dicatat
oleh vygotsky (1924/ 1979), adalah mempelajari tentang nilai,bahasa dan
perkembangan kultur – pengalaman yang diwariskan.
Belajar juga merupakan basis untuk
kemajuan masyarakat di masa depan. Perkembangan diciptakan oleh individu di
dasari oleh kemampuan belajar mereka dan kapasitas mereka untuk menciptakan
penemuan – penemuan baru yang di lanjutkan dari generasi ke generasi.
Apa kriteria untuk teori belajar?
Satu
aspek penting dari evaluasi teori belajar adalah menentukan sejauh mana teori
memenuhi empat kriteria, tiga diantaranya mendeskripsikan komponen esensial
dari suatu teori. Tujuan utama dari pengaplikasian kriteria tersebut adalah
untuk menghindari “teori” yang hanya mengungkapkan pengetahuan umum yang sudah
lama (van der Verr & Valsiber, 1991, h 2).
-
Kriteria
Clark
Hull ( 1935), seorang teorities behavioral, mengidentifikasi tiga kriteria
untuk setiap teori. Pertama adlah
seperangkat asumsi yang eksplist yang merupakan keyakinan dasar teorities
tentang suatu fenomena yang akan dibahas.
Apa fungsi teori
belajar?
Teori
yang baik harus memenuhi fungsi umum dan khusus yang berkaitan dengan belajar
dan pembelajaran.
Fungsi umum :
Suppes
( 1974 ) mengidentifikasi empat fungsi yaitu :
1. Sebagai
kerangka untuk melakukan riset
2. Memberikan
kerangka penataan informasi yang spesifik
3. Mengungkapkan
kompleksitas dan kekaburan suatu kejadian
4. Melahirkan
wawasan baru tentang situasi
5. Berguna
sebagai penjelasan atas suatu kejadian.
Fungsi khusus:
1. Sebagai
pedemonan perencanaan instruksi
2. Mengevaluasi
produk untuk dipakai di kelas praktik belajar yang berlangsung
3. Mengdiagnosa
problem dan intruksi di kelas
4. Mengevaluasi
riset berdasarkan teori.
BAB I TINJAUAN
Belajar ( learning) adalah proses
multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai
mereka mengalami kesulitan saat mengahdapi tugas yang kompleks. Hanya manusia
yang memilki otak yang berkembang baik untuk digunakan melakukan tindakan yang
memiliki tujuan (Goldberg, 2001). Diantara kemampuan itu adalah
mengidentifikasi objek, merancang tujuan, menyusun rencana , mengorganisasikan
sumber daya, dan memonitor konsekuensi. Sama hal nya ketika kita masih dalam
tahap pembelajaran yang biasa dilakukan ketika kita menginjak usia 6 tahun yang
mana proses pembelajaran belum seutuhnya kita miliki karena proses kognitif
yang akan terus berkembang sampai kita dewasa. Proses kognitif tersebut akan
berkembang sampai kita memahami dan dapat merencanakan, merancang, dan
memonitor apa – apa saja yang kita butuhkan selama proses pembelajaran.
Aktivitas
kognitif berkaitan dengan tiga aspek unik dari kecerdasan manusia. Pertama, amnusia
mampu mempelajari penemuan , penciptaan, , dan ide- ide dari pemikir besar dan
ilmuwan besar di masa lampau ( yang disebutkan sebagai pengalaman yang
diwariskan;Vygotsky, 1924/1979). Kedua, individu mampu mengembangkan
pengetahuan tentang tempat dan kejadian yang belum mereka alami secara personal
melalui pengalaman orang lain. Ketiga,
manusia menyesuaikan lingkungan dengan diri mereka, bukan sekedar beradaptasi
dengan lingkungan.
Peran belajar dalam kehidupan
sehari – hari:
Pertama
: bagi individu, studi tentang “belajar” dapat menjelaskan tentang pemerolehan
berbagai kemampuan dan keterampilan,tentang strategi untuk menjalankan peran di
dunia,serta tentang sikap dan nilai yang memandu tindakan seseorang.
Kedua:
belajar adalah penting bagi masyarakat. Salah satu tujuannya seperti dicatat
oleh vygotsky (1924/ 1979), adalah mempelajari tentang nilai,bahasa dan
perkembangan kultur – pengalaman yang diwariskan.
Belajar juga merupakan basis untuk
kemajuan masyarakat di masa depan. Perkembangan diciptakan oleh individu di
dasari oleh kemampuan belajar mereka dan kapasitas mereka untuk menciptakan
penemuan – penemuan baru yang di lanjutkan dari generasi ke generasi.
Apa kriteria untuk teori belajar?
Satu
aspek penting dari evaluasi teori belajar adalah menentukan sejauh mana teori
memenuhi empat kriteria, tiga diantaranya mendeskripsikan komponen esensial
dari suatu teori. Tujuan utama dari pengaplikasian kriteria tersebut adalah
untuk menghindari “teori” yang hanya mengungkapkan pengetahuan umum yang sudah
lama (van der Verr & Valsiber, 1991, h 2).
-
Kriteria
Clark
Hull ( 1935), seorang teorities behavioral, mengidentifikasi tiga kriteria
untuk setiap teori. Pertama adlah
seperangkat asumsi yang eksplist yang merupakan keyakinan dasar teorities
tentang suatu fenomena yang akan dibahas.
Apa fungsi teori
belajar?
Teori
yang baik harus memenuhi fungsi umum dan khusus yang berkaitan dengan belajar
dan pembelajaran.
Fungsi umum :
Suppes
( 1974 ) mengidentifikasi empat fungsi yaitu :
1. Sebagai
kerangka untuk melakukan riset
2. Memberikan
kerangka penataan informasi yang spesifik
3. Mengungkapkan
kompleksitas dan kekaburan suatu kejadian
4. Melahirkan
wawasan baru tentang situasi
5. Berguna
sebagai penjelasan atas suatu kejadian.
Fungsi khusus:
1. Sebagai
pedemonan perencanaan instruksi
2. Mengevaluasi
produk untuk dipakai di kelas praktik belajar yang berlangsung
3. Mengdiagnosa
problem dan intruksi di kelas
4. Mengevaluasi
riset berdasarkan teori.
Langganan:
Postingan (Atom)