Selasa, 10 September 2013

BAB I TINJAUAN



            Belajar ( learning) adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat mengahdapi tugas yang kompleks. Hanya manusia yang memilki otak yang berkembang baik untuk digunakan melakukan tindakan yang memiliki tujuan (Goldberg, 2001). Diantara kemampuan itu adalah mengidentifikasi objek, merancang tujuan, menyusun rencana , mengorganisasikan sumber daya, dan memonitor konsekuensi. Sama hal nya ketika kita masih dalam tahap pembelajaran yang biasa dilakukan ketika kita menginjak usia 6 tahun yang mana proses pembelajaran belum seutuhnya kita miliki karena proses kognitif yang akan terus berkembang sampai kita dewasa. Proses kognitif tersebut akan berkembang sampai kita memahami dan dapat merencanakan, merancang, dan memonitor apa – apa saja yang kita butuhkan selama proses pembelajaran.
Aktivitas kognitif berkaitan dengan tiga aspek unik dari kecerdasan manusia. Pertama, amnusia mampu mempelajari penemuan , penciptaan, , dan ide- ide dari pemikir besar dan ilmuwan besar di masa lampau ( yang disebutkan sebagai pengalaman yang diwariskan;Vygotsky, 1924/1979). Kedua, individu mampu mengembangkan pengetahuan tentang tempat dan kejadian yang belum mereka alami secara personal melalui pengalaman orang lain.  Ketiga, manusia menyesuaikan lingkungan dengan diri mereka, bukan sekedar beradaptasi dengan lingkungan.
Peran belajar dalam kehidupan sehari – hari:
Pertama : bagi individu, studi tentang “belajar” dapat menjelaskan tentang pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan,tentang strategi untuk menjalankan peran di dunia,serta tentang sikap dan nilai yang memandu tindakan seseorang.
Kedua: belajar adalah penting bagi masyarakat. Salah satu tujuannya seperti dicatat oleh vygotsky (1924/ 1979), adalah mempelajari tentang nilai,bahasa dan perkembangan kultur – pengalaman yang diwariskan.
            Belajar juga merupakan basis untuk kemajuan masyarakat di masa depan. Perkembangan diciptakan oleh individu di dasari oleh kemampuan belajar mereka dan kapasitas mereka untuk menciptakan penemuan – penemuan baru yang di lanjutkan dari generasi ke generasi.
Apa kriteria untuk teori belajar?
            Satu aspek penting dari evaluasi teori belajar adalah menentukan sejauh mana teori memenuhi empat kriteria, tiga diantaranya mendeskripsikan komponen esensial dari suatu teori. Tujuan utama dari pengaplikasian kriteria tersebut adalah untuk menghindari “teori” yang hanya mengungkapkan pengetahuan umum yang sudah lama (van der Verr & Valsiber, 1991, h 2).
-          Kriteria
Clark Hull ( 1935), seorang teorities behavioral, mengidentifikasi tiga kriteria untuk setiap teori. Pertama adlah seperangkat asumsi yang eksplist yang merupakan keyakinan dasar teorities tentang suatu fenomena yang akan dibahas.

Apa fungsi teori belajar?
Teori yang baik harus memenuhi fungsi umum dan khusus yang berkaitan dengan belajar dan pembelajaran.
Fungsi umum :
Suppes ( 1974 ) mengidentifikasi empat fungsi yaitu :
1.      Sebagai kerangka untuk melakukan riset
2.      Memberikan kerangka penataan informasi yang spesifik
3.      Mengungkapkan kompleksitas dan kekaburan suatu kejadian
4.      Melahirkan wawasan baru tentang situasi
5.      Berguna sebagai penjelasan atas suatu kejadian.

Fungsi khusus:
1.      Sebagai pedemonan perencanaan instruksi
2.      Mengevaluasi produk untuk dipakai di kelas praktik belajar yang berlangsung
3.      Mengdiagnosa problem dan intruksi di kelas
4.      Mengevaluasi riset berdasarkan teori.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar